Sabtu, 07 April 2018

Kamu Bukan Mereka


Lagi lagi...
aku terjebak yang namanya masalalu.
Ini gara-gara hujan tadi malam,
Membuatku susah melupakan.
Sungguh berat.

Andai saja aku tak ada di masalaluku itu.
Mungkin aku sudah berbeda cerita,
Dengan apa yang aku rasakan saat ini.

Ada dua cerita.
Bisa saja aku hidup lebih baik dari masalaluku
Atau bisa juga aku hidup lebih menyedihkan dari itu.

Sebenarnya bukan itu maksud dari tulisanku
Itu sama sekali tidak penting
Yang terpenting sekarang hanya satu.
Ya, Masa depan.

Masa depanku itu kamu
Maka dari itu, disini aku akan membahas kamu.

Jadi, aku sedang bingung.
Aku suka bertanya-tanya sendiri.
"Mengapa?", itu kata yang selalu kutanyakan.

Mengapa kamu?
Mengapa kamu ada disini?
Dulu, kamu tak ada dipikiranku,
Tapi mengapa sekarang kamu selalu ada disini?
Jangan membuatku selalu kebingungan.

Faktanya, masalaluku itu mereka.
Kamu tak ada di kata 'mereka'
Dulu, aku akan memilih satu di antara mereka yang pantas untukku.
Namun, nyatanya aku memilih diluar mereka.
Yaitu kamu. Aneh bukan?

Sungguh tak kusangka akan seperti ini.
Tapi aku tidak membencinya.
Jangan tanya mengapa, sudah pasti jodohku mungkin dirimu.
Dirimu..
Dirimu..
Selalu dirimu..
Ingat, Kamu bukan mereka.

-Nahrul Khayat-
@Nahrul_Kaha

Selasa, 13 Maret 2018

Tentang Teriknya Tantangan

Siang..
Ketika aku berdiri di kesendirian,
dan tepat di bawah terik matahari. 
Juga angin berhembus begitu kencang.

Aku merenung..
Ternyata cuaca sengaja menabrakku dengan sebuah perasaan.
Perasaan panas dingin memilukan.
Perasaan yang mengingatkanku pada masalalu yang kelam.


Masalalu...
Sebuah nama yang menunjukan waktu itu membuatku terluka. Ya, terluka.
Masalalu... 
Memang, tak ada artinya lagi, tak ada manfaatnya lagi. 
Kecuali aku memperbaiki.

Inilah saatnya membuktikan, 
bukan hanya virgoun saja, 
akupun ingin berbukti cinta untuk seseorang.

Halo seseorang yang biasa aku sebut dengan kata "kamu", 
apa kabar? Baik sajakah? 
Kuharap, watakmu sama seperti dulu yang menjengkelkan.
Tak apa menjengkelkan, yang justru membuatku lebih bisa mengingatmu dan pada masa itu.

Sekarang, kulihat banyak yang mendukungku dari kejauhan, 
mendukung tentang tegarnya hatiku yang terterik matahari. 
Angin yang berhembus, rumput yang bergoyang,
air sungai yang mengalir, dedaunan yang beterbangan,
semua mendukungku dengan tulus.

Terima kasih atas segalanya, terima kasih masa itu, terima kasih saat ini, 
dan terima kasih pula pemberian kesempatan untuk pertemuan hari tua esok.

Sungguh, aku sangat bersyukur.

-Nahrul Khayat-
@Nahrul_Kaha

Kamu Bukan Mereka

Lagi lagi... aku terjebak yang namanya masalalu. Ini gara-gara hujan tadi malam, Membuatku susah melupakan. Sungguh berat. Andai saja...